Jerman Sepakati Ekspor Senjata ke Arab Saudi Senilai Rp 4,4 Triliun

Pemerintah Jerman telah menyetujui pengiriman persenjataan senilai 295 juta dolar AS (sekitar Rp 4,4 triliun) ke Arab Saudi. Keputusan ekspor senjata tersebut bertentangan dengan kebijakan dari pemerintah koalisi yang melarang transfer persenjataan ke negara-negara yang dianggap terlibat langsung dalam peperangan di Yaman. Diberitakan surat kabar Turki Daily Sabah, yang dilansir Middle East Monitor, tidak hanya Arab Saudi, sebanyak delapan negara lain yang terlibat dalam konflik di Yaman, juga menerima persenjataan senilai 28 juta dolar (sekitar Rp 422 miliar) dari Jerman dalam enam bulan terakhir. Data itu diperoleh dari laporan Kementerian Ekonomi negara tersebut. Diperkirakan pemerintah Jerman telah menyetujui hingga 87 izin ekspor persenjataan untuk anggota aliansi antara 14 Maret hingga 23 September lalu. Ekspor dikatakan telah disetujui, meskipun telah ada kesepakatan dari pemerintah untuk tidak menjual persenjataan ke negara-negara yang terlibat langsung dalam perang Yaman. Kesepakatan tersebut disamarkan selama pembentukan koalisi antara blok konservatif Kanselir Angela Merkel dengan Sosial Demokrat pada bulan Maret. Tidak dijelaskan dalam kesepakatan tersebut tingkatan keterlibatan “langsung” yang dimaksudkan dilarang untuk menerima ekspor senjata. Konflik yang terjadi di Yaman antara pasukan pro pemerintah yang didukung Koalisi Arab dengan kelompok milisi Houthi yang didukung Iran telah terjadi sejak 2015. Tak hanya Jerman, Arab Saudi sebelumnya juga telah mencapai kesepakatan dengan Spanyol untuk pembelian rudal kendali laser, yang sempat dibatalkan, namun akhirnya dilanjutkan.

Share this on

Tentang Pengarang

KOMENTAR

17 + 12 =