PKS Buka Penawaran dengan Gerindra

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa dibilang ‘calon tunggal’ mitra koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. PKS pun memberikan penawaran untuk Gerindra.Gerindra sudah memberikan mandat kepada sang Ketua Umum Prabowo Subianto untuk jadi capres di Pilpres 2019. Padahal Gerindra masih butuh koalisi karena hanya mengantongi 13 persen kursi di parlemen.

PKS yang punya 7,1 persen kursi di parlemen pun bisa menambal kebutuhan Gerindra untuk mengegolkan Prabowo jadi capres. Tentu saja PKS jadi punya posisi tawar yang tinggi sehingga mereka pun mengajukan syarat.”Kami siap berkoalisi dengan Pak Prabowo asal cawapres diambil dari yang 9 (nama) itu,” ujar Presiden PKS Sohibul Iman di sela-sela acara ‘Jalan Sehat PKS’ di Jakarta Pusat, Minggu (15/4/2018).

Sembilan nama itu adalah kader PKS yang sebelumnya disiapkan sebagai capres. Mereka adalah Gubernur Jawa Barat dari PKS, Ahmad Heryawan (Aher); Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid; Mantan Presiden PKS, Anis Matta; Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno. Kemudian Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman; Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al’Jufrie; Mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring; Ketua DPP PKS, Al Muzammil Yusuf dan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera.Kesembilan nama tersebut agaknya belum masuk ke papan atas dalam sejumlah survei yang dipublikasikan oleh berbagai lembaga. Namun sebelumnya Wasekjen Gerindra Andre Rosiade menyatakan nama-nama tersebut adalah tokoh yang kredibel.

“Semua calon yang diajukan oleh PKS ke Gerindra merupakan tokoh-tokoh yang mempunyai kredibilitas, loyalitas, dan kapasitas. Tentunya Partai Gerindra akan mempertimbangkan 9 nama yang diajukan oleh PKS ke Gerindra,” ujar Wasekjen Gerindra Andre Rosiade kepada wartawan, Jumat (13/4).

Politikus PKS Nasir Djamil menjagokan 2 nama dari 9 itu. Dia menilai Anis Matta dan Aher punya potensi.”Anis Matta dengan jaringannya, jaringan yang dia bangun, kemudian dia sudah punya komunikasi bagus dengan semua elite-elite politik. Sedangkan Aher, dia punya pengalaman, prestasi di Jabar, dia juga sangat-sangat berjuang karena dia punya rakyat yang jumlahnya banyak, mungkin ada semacam keterikatan emosional mantan gubernurnya diajak cawapres,” kata Nasir di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4).

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) pun menyebut Aher yang mendapat suara terbanyak di internal PKS. Padahal nama HNW juga masuk di 9 kandidat itu. HNW juga merupakan mantan Presiden PKS.”Sembilan nama itu kan hasil pemilihan internal PKS, nomor satu Pak Aher, nomor dua saya, nomor tiga Pak Anis Matta, nomor empat Pak Irwan Prayitno, nomor lima Shohibul Iman, dan seterusnya sampai nomor sembilan,” kata HNW di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Menanggapi syarat yang diajukan PKS ini, Gerindra balik memberikan 3 kriteria cawapres. Agaknya ada tawar-menawar antara PKS dengan Gerindra soal posisi cawapres.”Kalau kita patokan memilih cawapres, ada tiga hal. Satu, punya insentif elektoral. Siapa pun orangnya harus bisa memberikan insentif elektoral bagi Pak Prabowo. Kedua, harus bisa diterima koalisi. Ketiga, harus bisa bekerja sama dengan Pak Prabowo,” kata Wasekjen Gerindra Andre Rosiade.

Share this on

Tentang Pengarang

KOMENTAR

seventeen − 12 =